Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Keluarga untuk Mengatasi Permasalahan Emosi dan Perilaku Anak



Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Keluarga untuk Mengatasi Permasalahan Emosi dan Perilaku Anak


 







Oleh : Yosika Septi Mauludina
(201310490311077)





Program Study Fisioterapi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2014
Kata Pengantar
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah memberikan petunjuknya dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Mengatasi Permasalahan Emosi dan Perilaku Anak”
Makalah ini saya susun guna memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Tumbuh Kembang sebagai tugas tengah semester, selain itu makalah ini saya tulis agar kita dapat mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang bersumber pada Al- Qur’an dan hadits untuk mengatasi permasalahan gangguan emosi dan perilaku pada anak.
Dalam menyelesaikan makalah ini saya membutuhkan banyak referensi dari berbagai sumber terkait sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dari makalah ini. Untuk itu saya mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan juga untuk semua pihak. Serta tak lupa kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini.

Malang, 05 November 2014

(Penulis)









Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................................
Bab.I. Pendahuluan
A.     Latar Belakang ....................................................................................................
B.     Rumusan Masalah ..............................................................................................
C.     Tujuan .................................................................................................................
Bab.II. Pembahasan
D.     Pengertian Emosi dan Gangguan Emosi..............................................................
E.      Peran Keluarga dalam Membangun Emosi Anak.........................................
F.      permasalahan gangguan emosi pada anak............................................................
G.     Pendekatan dengan Nilai-Nilai Islam............................................................
Bab.III. Penutup
H.     Kesimpulan .........................................................................................................
I.        Saran ...................................................................................................................
Daftar Pustaka ................................................................................................................



2
3

4



5
6
7
8

9
9
10










Pendahuluan
A.     Latar Belakang
Manusia dikenal sebagai mahluk sosial (homosocio-politicoon), karena itu setiap orang sangat memerlukan orang lain dalam hidupnya kemudian orang akan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan sosialnya. Keberhasilan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial akan menyebabkan perkembangan kepribadian yang sehat, sebaliknya ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya membuat kehidupannya yang terasa asing, rendah diri, pesimis, apatis, merasa cemas, khawatir, takut akibatnya akan mempengaruhi krisis kepribadiandan emosional.
Pada dasarnya setiap manusia diberi kemampuan tertentu oleh allah SWT. Setiap anak yang telah diciptakan-NYA memiliki potensi dan bakat yang berbeda satu sama lain. Sebagaimana firman allah SWT dalam Al-Qur’an : “Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” ( QS. Al-Qamar: 49 ).
Permasalahan-permasalahan yang saat ini muncul adalah tentang banyaknya kasus kriminal yang dilakukan anak-anak, terutama diusia remaja. Hal itu kemungkinan besar karena beberapa faktor dan faktor yang paling berpengaruh adalah keluarga dan lingkungan. Keluarga adalah ruang lingkup terkecil anak-anak mendapat pendidikan dan pembelajaran, oleh karena itu peran keluarga dalam membangun kepribadian, mental, emosi dan perilaku anak sangatlah vital dan akan lebih baik jika peran keluarga dalam mendidik anak didasarkan pada aspek keagamaan untuk membangun karakter yang lebih baik.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian emosi?
2.      Apa saja peran keluarga dalam membangun emosi anak?
3.      Apa saja permasalahan gangguan emosi pada anak?
4.      Bagaimana nilai-nilai Islam dapat mengatasi permasalahan emosi anak?
C.     Tujuan
1.      Menjelaskan pengertian emosi.
2.      Menjelaskan peran keluarga dalam membangun emosi anak.
3.      Menjelaskan permasalahan gangguan emosi pada anak.
4.      Menerapkan pendekatan dengan nilai-nilai Islam untuk mengatasi permasalahan emosi pada anak.




Pembahasan
A.     Pengertian Emosi dan Gangguan Emosi
Setelah lahir, seorang bayi yang normal akan langsung menangis sebagai ungkapan rasa yang bersifat ambivalensi, yakni gabungan antara rasa kegembiraan, keterkejutan, kebingungan, maupun suasana adaptasi yang menekan bagi dirinya (stress). Perasaan pertama kali yang dialami oleh sang bayi ini kemudian diistilahkan dengan emosi. faktor-faktor yang memepengaruhi perkembangan emosi anak adalah lingkungan, faktor belajar, dan maturasi.
Emosi adalah perasaan yang secara fisiologis dan psikologis dimiliki oleh anak dan digunakan untuk merespons terhadap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Goleman, Izard dan Ackerman, Le Doux, (Hansen & Zambo 2007). Dalam pandangan psikologi, manusia memiliki tiga aspek perkembangan, yaitu ; kognitif, afektif dan konatif. Menurut Bronfenbreuner (Santrock, 2006) ada sejumlah sistem yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yaitu mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem dan kronosistem. Salah satu sistem yang paling kuat dan langsung pengaruhnya terhadap perkembangan anak adalah mikrosistem. Adapun yang dimaksud dengan lingkungan mikro oleh Bronfenbreuneur adalah situasi lingkungan yang menyebabkan anak dapat melakukan kontak langsung dan saling mempengaruhi, yaitu orangtua.
Emotional and Behavioral disorders (EBD) atau gangguan emosional dan perilaku mengacu pada suatu kondisi di mana tanggapan perilaku atau emosional seorang individu di sangat berbeda dari norma-norma anak lain yang umumnya diterima, sesuai dengan usia, etnis, atau budaya. Heward & Orlansky (1988) dalam Sunardi (1996) mengatakan seseorang dikatakan mengalami gangguan perilaku apabila memiliki satu atau lebih dari lima karakteristik berikut dalam kurun waktu yang lama, yaitu:
1.      ketidakmampuan untuk belajar yang bukan disebabkan oleh faktor intelektualitas, alat indra maupun kesehatan.
2.      ketidakmampuan untuk membangun atau memelihara kepuasan dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya dan pendidik.
3.      tipe perilaku yang tidak sesuai atau perasaan yang di bawah keadaan normal.
4.       mudah terbawa suasana hati (emosi labil), ketidakbahagiaan, atau depresi.
5.       kecenderungan untuk mengembangkan simtom-simtom fisik atau ketakutan-ketakutan yang diasosiasikan dengan permasalahanpermasalahan pribadi atau sekolah.
Simptom gangguan emosi dan perilaku dibagi menjadi dua macam, yaitu externalizing behavior dan internalizing behavior. Externalizing behavior  memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap orang lain, contohnya perilaku agresif, membangkang, tidak patuh, berbohong, mencuri, dan kurangnya kendali diri. Internalizing behavior mempengaruhi anak dengan berbagai macam gangguan seperti kecemasan, depresi, menarik diri dari interaksi sosial, gangguan makan, dan kecenderungan untuk bunuh diri.
B.     Peran Keluarga dalam Membangun Emosi Anak
Rasulullah saw bersabda, yang artinya: “ Tidaklah seorang anak dilahirkan, melainkan ia dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanyalah yang membuatnya yahudi, nasrani, maupun majusi ”. (H.R. Bukhari Muslim). Peran orangtua sangat vital bagi perkembangan emosi anak, dari hadits diatas berarti bahwa orangtualah yang menentukan menjadi seperti apa pribadi anaknya kelak, baik buruknya perilaku dan perkembangan emosi serta kepribadian anak. Menurut Bowlby, ikatan antara ibu dan anak sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan kelekatan antara keduanya. Kelekatan ibu dan anak sudah terjalin sejak anak masih dalam kandungan, kelekatan itu semakin erat ketika ibu memberikan asi kepada bayi dengan mengajaknya berkomunikasi. Begitu pula peran penting seorang ayah dalam mendidik anaknya, seperti yang telah dijelaskan diatas, Setelah lahir seorang bayi yang normal akan langsung menangis sebagai ungkapan rasa yang bersifat ambivalensi, yakni gabungan antara rasa kegembiraan, keterkejutan, kebingungan, maupun suasana adaptasi yang menekan bagi dirinya (stress), namun ia akan tenang ketika mendengar bisikan suara ayahnya ketika melantunkan adzan ditelinganya, hal ini karena adanya rasa nyaman dan aman dalam diri bayi tersebut.
Peran keluarga sebagai lingkungan mikrosistem utama anak dalam membangun emosional pada anak adalah :
1.      Menanamkan pendidikan, terutama pendidikan agama. Cara ini bisa mengikuti petunjuk dalam Al-Qur’an seperti versi pengasuhan Nabi Muhammad saw yang tercantum dalam Q.S Luqman (13-19) yaitu; dengan tanggungjawab dan keteladanan, penuh kasih sayang dan kelembutan, menanamkan rasa cinta pada anaknya agar tidak durhaka, memperkenalkan keagungan Allah SWT, memperkenalkan kewajiban agama, interaksi sosial, serta menanamkan kesederhanaan.
2.      Mencukupi kebutuhan anak secara optimal tidak hanya kebutuhan fisik  (QS Al- Anfal:60) namun kebutuhan kepribadian juga sangat penting (QS Yusuf : 4-5. Al-Shaffat: 102; QS Al-Qashas : 26)
3.      Menjadi orang tua yang baik, kemudian membutuhkan lebih dari sekedar intelektualitas, melainkan juga menyentuh dimensi kepribadian dan melibatkan emosi (Gottman dan De Claire, 1998)
4.      Keluarga merupakan contoh, dan sifat perilaku anak adalah imitasi, maka dari itu keluarga harus mencontohkan perilaku yang baik, berkata lembut / tidak mengucapkan kata-kata kotor (QS An-Nisa: 148), dan menjauhkan anak dari kekerasan.
C.     Permasalahan gangguan emosi dan perilaku pada anak
1.      Gangguan konsentrasi
Anak dengan gangguan konsentrasi cenderung memiliki rasa cemas saat dan bertindak canggung. Contoh : ketika seorang ibu memerintahkan dia untuk mengambil sendok, anak dengan gangguan konsentrasi akan bingung dan canggung ketika hendak mengambil sendok, kemudian adanya rasa ragu dan kebanyakan dari mereka akan mengambil barang selain sendok.
2.      Inteligensi (baik tinggi maupun rendah)
Anak dengan inteligensi tinggi akan berpikir lebih dewasa daripada anak seusianya, sedangkan anak dengan inteligensi rendah cenderung berpikir lamban (keterbelakangan mental)
3.      Berbohong
Hal ini yang sangat berpengaruh adalah keluarga. Keluarga yang cenderung memberikan harapan yang terlalu tinggi atau yang terlalu rendah akan menimbulkan permasalahan ini pada anak, sehingga anak merasa dirinya dapat diterima dan dihargai.
4.      Emosi(perasaan takut, cemas, marah, sedih, dan lain-lain)
Permasalahan ini dikarenakan kurangnya pendekatan kepada anak dan nilai-nilai dalam keluarga. Serta peran orangtua dalam menddik sebagai orangtua, teman, guru, dan contoh yang baik yang memberikan kasih sayang, perhatian dan pendekatan.
5.      Tingkah laku agresif
Anak dengan tingkah laku agresif biasanya dikarenakan kurangnya perhatian dari keluarganya, sehingga menimbulkan sikap agresif terhadap apapun.
6.      Pemalu
Anak pemalu cenderung takut untuk melakukan hal-hal yang belum dia lakukan, dilkarenakan faktor dari pematangan dan kurangnya peran keluarga.
7.      Anak manja
Anak manja dikarenakan peran keluarga yang terlalu overprotective terhadapnya, dan selalu mencukupi kebutuhannya, terutama materi. Sehingga anak menjadi ketergantungan terhadap segala sesuatu yang menurutnya dia miliki.
8.      Perilaku berkuasa
Permasalahan ini cenderung kepada anak yang selalu dimanja dan selalu terpenuhi keinginan materinya.
9.      Perilaku merusak
Anak dengan perilaku merusak (baik suatu lingkungan maupun bentuk kekerasan terhadap oranglain) biasanya karena sering melihat kekerasan atau melihat tayangan yang berbentuk kekerasan di media-media tertentu.
D.     Pendekatan dengan Nilai-Nilai Islam
1.      Mengajarkan anak tentang nilai-nilai keagamaan dan prinsip hidup, yaitu dengan mengajarkan menjalankan kewajibannya sebagai umatNYA. (QS. Luqman : 17)
2.      Mendidik dengan sabar dan menanamkan kesabaran (QS Al- Baqarah : 153-155)
3.      Penuh kasih sayang, kehangatan, empati dan perhatian (Q.S Luqman : 16-19)
4.      Ramah dan mengajarkan keramahan ( Q.S An-Nisaa’ : 36)
5.      Toleransi terhadap anak  dan memberi kebebasan terhadap anak  (QS Al-Shaffat: 102)
6.       Mengatasi gangguan konsentrasi dengan membacakan Al-Quran ( QS Al-Rad : 28)
7.      Mengatasi gangguan psikis (QS. Israa’ : 82, Yunus : 57)
Ditinjau dari ilmu kedokteran, terapi dengan menggunakan unsur doa, dzikir setinkat lebih tinggi dari psikoterapi biasa, hal ini dikarenakan ada unsur spiritual (kerohanian/ keagamaan/ ketuhanan) yang dapat membangkitkan harapan, rasa percaya diri (Hawari, 1997)























Penutup
A.     Kesimpulan
Emosi adalah perasaan yang secara fisiologis dan psikologis dimiliki oleh anak dan digunakan untuk merespons terhadap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Sedangkan gangguang emosional adalah perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai disekitarnya. Peran keluarga sangat vital bagi perkembangan anak, Rasulullah saw bersabda, yang artinya: “ Tidaklah seorang anak dilahirkan, melainkan ia dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanyalah yang membuatnya yahudi, nasrani, maupun majusi ”. (H.R. Bukhari Muslim).
B.     Saran
Sebagai keluarga, seharusnya keluarga lebih menanamkan nilai-nilai moral berbasis keagamaan dalam membimbing dan mengembangkan emosi anak sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan tahap-tahapnya hal ini juga untuk mengantisipasi serta mengatasi permasalahan emosi dan perilaku pada anak.























Daftar Pustaka
Al- Qur’an Al-Karim
As-sunnah (Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasai, dan Ahmad)
Dariyo Agoes, (2007).Psikologi Perkembangan Atitama.Bandung: Refika Aditama
Http://The-Journey-of-Ayunie –JENIS-PERMASALAHAN-EMOSI-DAN-PERILAKU-ANAK.htm// dari blog: Ayunie, diunduh pada tanggal 06 November 2014 pukul 11:30
Http://jurnal-psikologi- Metode-Stimulasi-dan-Perkembangan-Emos-Anak-Usia-Dini.htm//
Diunduh pada tanggal 06 November 2014 pukul 13:00
Hurlock Elizabeth,(1978).Perkembangan Anak Jilid Satu edisi keenam.Jakarta: Erlangga

Komentar

  1. 1xbet korean | Bet with Real Money & Sportsbook Review
    1xbet korean · Bet choegocasino with Real Money · 1Xbet Online Casino. · 1xBet Sportsbook 1xbet · 1xBet Mobile Betting. · 1Xbet Online Casino. · 1xBet 바카라 사이트 Sportsbook

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Cinta, Bersama Siapa?

“STOP MEMINJAMKAN HATIMU PADA YANG LAIN, TITIPKAN IA PADA ALLAH”